Rabu, 21 April 2010

WAWANCARA


Kepala Kantor
Kementrian Agama Kabupaten Majene
MTQ, Semangat
Kecerdasan Spiritual





Sebutan nama Departemen Agama(Depag)Kabupaten Majene tidak digunakan lagi sejak 28 Januari 2010 lalu, dan sebagai penggantinya adalah Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Majene. Pergantian nama tersebut berlaku secara nasional. Hal ini, diungkapkan Kepala Kemenag Kabupaten Majene, H. Imran Kesa, S.Ag baru-baru ini diruang kerjanya. Menurutnya, hanya namanya saja yang berubah, untuk struktur internal Kamenag masih sama seperti yang dulu. Termasuk juga dalam kepanitiaan MTQ tingkat Provinsi Sulbar yang rencananya akan digelar sekitar Bulan Maret/April mendatang.
Setelah sukses penyelenggaraan MTQ Tingkat Kabupaten beberapa waktu lalu, menurut Imran, terdapat beberapa catatan kemajuan dalam peningkatan kesadaran masyarakat dalam memberantas buta aksara Al Qur’an di Majene. Lalu bagaimana masalah misi dan tujuan MTQ itu sendiri dan bagaimana pula persiapan untuk penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Sulbar? Berikut petikan wawancara Kepala Kamenag Kabupaten Majene, H Imran Kesa, S. Ag kepada jurnalis Majene Mammis baru-baru ini di ruang kerjanya.

Menurut Anda, kemana arah misi tujuan MTQ yang dilaksanakan di Majene tahun 2010 ini, baik itu Tingkat Kabupaten maupun Provinsi?

Ada hadist Nabi yang menyatakan Hiasilah Rumah Tanggamu dengan nilai-nilai Al Qur’an. Rumah tangga disini berkonotasi luas, dari skala rumah tangga dalam sebuah keluarga maupun rumah tangga dalam arti wilayah Kabupaten, Propinsi dan seterusnya. Untuk skala kabupaten, bagaimana menjadikan Majene menjadi rumah tangga yang besar sehingga masyarakatnya selalu mengerti, memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur’an. Selanjutnya, bicara masalah tujuan, sebenarnya kita semua harus terlebih dahulu memahami bahwa mengapa MTQ harus selalu dilaksanakan, yakni pertama, sebagai seremonial yang notabene menjadi alat memotivasi masyarakat baik itu anak anak hingga orang dewasa untuk lebih meningkatkan ketrampilan baca tulis Al Qur’an yang bermuara pada peningkatan pemahaman terhadap nilai-nilai Al Qur’an yang terkandung didalamnya. Ketika hal tersebut sudah tercapai, maka diharapkan dapat meningkatkan pengamalan nilai Al Qur’an terhadap kehidupan masyarakat tersebut. Kemudian yang kedua, lewat MTQ ajang silaturahmi akan terbentuk dan tercipta antar generasi. Dalam hal ini Ukhuwah Islamiah dapat ditumbuh kembangkan. Yang ketiga, MTQ merupakan bentuk Syiar agama.

Sejauh mana penyelenggaraan MTQ dapat memberikan motivasi masyarakat untuk belajar Al Qur’an?

MTQ diselenggarakan di Majene sudah tentu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Kita semua tahu bahwa Majene berpredikat sebagai Kota Pendidikan, dengan demikian dalam menciptakan generasi penerus haruslah memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual. Generasi yang memiliki kecerdasan Spritual tentu saja mengerti membaca Al Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam upaya memberantas buta aksara Al Qur’an, Bupati Majene langsung action dengan kebijakan mengetest ngaji PNS baru. Bagaimana di lingkup Kementrian Agama Kabupaten Majene sendiri?

Saya sangat salut dan hormat atas tindakan Bupati Majene yang langsung melakukan action. Hal tersebut juga sangat memotivasi dan menginspirasikan bagi lingkup Kemenag Kabupaten Majene. Kedepan, pihak kami akan bekerjasama dengan pihak Diknas Majene untuk membuat sistem penyeleksian anak sekolah mulai dari tingkat Madrasah, Tsanawiah, dan Aliyah untuk diseleksi baca Al-Qur’an pada saat penyeleksian penerimaan siswa baru. Dengan demikian pemberantasan buta aksara Al Qur’an dapat dimulai ditingkat usia dini yang menurut kami lebih menyentuh karena usia dini adalah usia yang produktif dan menentukan mental spiritual sang anak.

Bagaimana dengan masyarakat usia lanjut yang belum bisa baca Al Qur’an?

Hal tersebut juga sudah kami pikirkan. Untuk mereka yang sudah dewasa dan berusia lanjut, namun belum pandai baca Al Qur’an kami akan buatkan program khusus, yakni bikin pengajian khusus (seperti kejar paket A) yang didalamnya akan diberikan pengajaran baca-tulis Al Qur’an sampai mereka dapat membaca dengan benar. Cara tersebut menurut kami sangat efektif untuk memberantas buta aksara Al Qur’an di tingkat masyarakat umum usia dewasa dan manula. (mm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar